Sabtu, 27 Agustus 2016

Permainan Online Pokemon GO Sudah Mulai Ditinggalkan

Pokemon Go yg dirilis di awal Juli lalu dalam sekejap mampu menyulap gamer di semua global sebagai sibuk memburu monster saku pada mana-mana. Seiring berjalannya waktu, terdapat tanda-tanda gamer sudah mulai bosan dengan permainan ini.

Aplikasi Pokemon Go yang sudah merambah ke puluhan negara ini tercatat sudah diunduh sebanyak 100 juta kali sampai awal Agustus kemarin. Sayangnya antusiasme gamer kian menurun, pada mana ini mampu dicermati berasal data analisis garapan Apptopia yg dipublikasikan Bloomberg.

Data tersebut pertanda pada pekan lalu telah terjadi penurunan pengguna harian Pokemom Go semenjak game tadi diluncurkan.

Selama masa baru dirilis yakni tanggal lima hingga 11 Juli 2015, pengguna aktif harian Pokemon Go terus meningkat berasal 5 juta mencapai 15 juta. Puncaknya terjadi pada pertengahan Juli yang menghasilkan sekitar 45 juta pengguna per hari.

Namun memasuki bulan Agustus, pengguna aktif harian Pokemon Go justru semakin landai serta di pertengahan bulan ini angkanya berada di kisaran 30-an juta pengguna per hari.

Niantic Inc. Selaku pengembang game augmented reality ini lalu diklaim akan menghadapi tantangan akbar buat permanen menjaga kestabilan jumlah gamer pada skala bulanan ke depannya, yakni dengan cara terus melakukan pembaruan atau inovasi pada pada perangkat lunak serta layanan.

Sebelumnya firma analisis App Annie turut memaparkan bahwa Pokemon Go sudah membentuk pendapatan sekitar US$100 juta atau setara Rp1,3 triliun per hari dari perangkat lunak berbasis Android dan  iOS.

Software ini dinilai membantu mempopulerkan teknologi augmented reality, sampai menjadi acuan para pengembang wacana bagaimana membangun game yang memikat para pengguna.

Pada laporan Sensor Tower sebelumnya disebutkan Pokemon Go bisa melibas game Clash Royale yang akan terjadi gubahan Supercell dengan total unduh lebih kurang 10 juta.

Pada dasarnya, yg menghasilkan Pokemon Go begitu mengesankan adalah segala pencapaiannya itu bersifat organik. Game itu tak memasang iklan mahal pada televisi, namun popularitasnya sudah menghasilkan Apple maupun Google menempatkannya di laman depan App Store serta Play Store.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar