Sabtu, 27 Agustus 2016

Perusahaan Uber Menderita Kerugian Hingga 16 T

Perusahaan piranti lunak yang memberi layanan mobil panggilan Uber, setidaknya mengalami kerugian US$1,27 miliar atau sekitar Rp16,8 triliun pada semester pertama 2016, menurut laporan Bloomberg mengutip beberapa sumber, Kamis (25/8).

Bloomberg melaporkan Uber mengalami kerugian sebanyak US$520 juta pada kuartal pertama tahun ini, serta sebanyak US$750 juta di kuartal ke 2.

Uber tidak segera memberi penjelasan soal laporan ini.

Subsidi yang diberikan Uber sebagai alasan primer besarnya kerugian perusahaan, kata kepala Keuangan Uber Gautam Gupta, pada sebuah rendezvous menggunakan investor beberapa saat kemudian.

Masih dari laporan Bloomberg, pendapatan bersih perusahaan meningkat lebih kurang US$1,1 miliar pada kuartal ke 2 2016, dibandingkan US$960 juta pada kuartal pertama.

Nilai dari order yg diraih Uber secara global pada kuartal ke 2 2016 tumbuh jadi US$5 miliar dibandingkan US$tiga,8 miliar di kuartal sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar